Selamat malam, selamat beristirahat dan selamat membaca tulisan ini.
Sudut depan yang sepi, hembusan angin yang sejuk dan aroma khas selepas hujan menjadi temanku malam ini. Namun, ada yang berbeda, malam ini aku tidak sendiri. Aku ditemani oleh bayangan abu-abu yang datang tanpa izin. Aku tak menolaknya datang apalagi buru-buru mengusirnya. Tapi aku heran, sosok itu siapa? kenapa tiba-tiba datang? tapi yasudahlah, hanya sekedar menemani bukan? tak terlalu mengganggu, ku pikir.
Tapi, tidak tidak ini sungguh mengganggu. Bayangannya membuat ku tidak khidmat menikmati semuanya. Apalah ini, lekas pergi lah kumohon.
Kemudian, kupejamkan mataku, ku rebahkan tubuhku sejenak, sembari tetap mencoba menikmati semuanya seperti biasa. Namun, saat ku buka mata, bayangannya justru memberikan senyum simpul. Sial, belum pergi juga dia. Kenapa menetap sih? Betah sekali rupanya. Geram, namun makin kuperhatikan malah membuatku tambah bingung dan makin bertanya dalam hati 'kamu siapa?'.
Akhirnya, dengan sangat terpaksa, kubiarkan dia menetap. Tak lama setelah itu, pembicaraan kami pun dimulai. Dia yang memulai, bukan aku.
"Kamu suka hujan?" Tanya nya, "iya" jawabku singkat. "kenapa?" "Gatau." "aneh." dan pembicaraan pun terus berlanjut, serta tak jarang tawa pun ada disela sela pembicaraan. Selera humornya cukup bagus, batinku. Obrolan ini kurasa hanya obrolan ringan, obrolan yang biasa ada, hanya untuk menghibur sepi dan sekedar basa-basi.
Namun, kali ini beda, obrolan ini terkesan aku telah mengenalnya bertahun-tahun dan membuatku berfikir dua kali untuk menyuruh nya pergi. Tetap disini, batinku lagi.
Namun, waktu berjalan cepat sekali, hingga kantuk ku tak ku hiraukan. Akhirnya, obrolan kami pun harus berakhir. Dia pamit. Namun dia janji akan balik lagi. Iya, tak apa, terimakasih, kataku.
Kutatap punggungnya sampai bayanganya hilang dari tatapan ku. Lalu, kurebahkan tubuhku dan kupejamkan mataku kembali. Dan saat kubuka mata, ya, tak ada dia, tak ada bayangannya. Dia benar benar pergi. Yasudah.
terimakasih ya cerita nya. kalau ingin balik, tak apa. aku tunggu.
Comments
Post a Comment